Oleh : Prof. dr John MF Adam, SpPD-KEMD dan dr Agus P Sambo SpPD Sub-Bagian Endokrin-Metabolik Bagian Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UNHAS Penyakit kardiovaskuler, khususnya penyakit arteri koroner (PAK) merupakan penyebab kematian di negara maju. Penelitian epidemiologis maupun klinis telah membuktikan bahwa ada korelasi langsung antara penyakit arteri koroner (PAK) dan tingginya kadar kolesterol, khususnya kolesterol-LDL. Penelitian Multiple Risk Factor Intervation Trial (MRFIT) oleh Martin dkk , membuktikan adanya hubungan erat antara kadar kolesterol dan angka kematian kardiovaskuler. Angka kematian kardiovaskuler mulai meningkat pada kadar kolesterol plasma diatas 180 mg/dl. Penelitian angiografi juga telah membuktikan adanya kaitan erat antara kejadian penyakit arteri koroner (PAK) dan meningkatnya kadar kolesterol-total, kolesterol-LDL dan apolipoprotein B.
Berdasarkan hasil penelitian diatas baik epidemiologis maupun angiografis, mendorong the National Institutes of Health di Amerika Serikat dan the European Atherosclerosis Society untuk menyimpulkan adanya korelasi erat antara hiperkolesterolemia dan penyakit arteri koroner (PAK),sehingga pada penderita dengan hiperkolesterolemia kadar kolesterol perlu diturunkan.
Obat hipolipidemik yang banyak digunakan untuk menurunkan hiperkolesterolami ialah golongan niacin, cholestyramin dan golongan HMG CoA reductase inhibitors atau statin. Obat yang terakhir ini yaitu golongan statin, dalam tahun-tahun terakhir mendapat perhatian khusus oleh karena beberapa penelitian skala besar seperti The Pravastatin Multinational Study Group for Cardiac Risk Patients , WOSCOP study , Scandinavian Simvastatin Survival Study , dan CARE Study , telah membuktikan keunggulan obat golongan statin baik sebagai pencegahan primer maupun sekunder. Hal ini mendorong banyak peneliti untuk melakukan studi dengan obat golongan statin.
Fluvastatin (Lescol) adalah suatu HMG-CoA reductase inhibitors mempunyai sifat menghambat produksi kolesterol endogen. Obat ini sebenarnya telah dipasarkan sejak lama di Indonesia, meskipun demikian belum begitu banyak uji klinik yang dilakukan oleh para peneliti di Indonesia menegenai manfaat fluvastatin pada penderita dengan hiperkolesrolemia.
Fluvastatin (Lescol) adalah suatu obat penurun kolesterol darah yang sangat baik yang termasuk dalam golongan penghambat HMG-CoA reduktase. Berbeda dengan golongan statin lainnya yang berasal dari ekstrak jamur, fluvastatin (Lescol) dibuat secara sintetik. Sama dengan golongan statin lainnya fluvastatin (lescol) bekerja dalam sel hati dengan menghambat kerja dari ensim HMG-CoA reduktase sehingga sintesis kolesterol endogen menurun. Selain itu fluvastatin meningkatkan jumlah reseptor LDL pada sel hati yang menyebabkan bersihankolesterol- LDL dari plasma meningkat.
Di Indonesia, Soewondo P dkk menggunakan fluvastatin 40 mg/hari selama 12 minggu melaporkan penurunan kadar kolesterol-total dan kolesterol-LDL pada minggu ke-enam masing-masing 23,3% dan 31,1% sedang pada minggu ke 12 menurun masing-masing 17,2 dan 25,2%, Hans Tandra dkk. memberikan fluvastatin 40 mg/hari selama 12 minggu dan mendapatkan penurunan kadar kolesterol-total dan kolesterol-LDL pada minggu ke-enam masing-masing 16,7% dan 19,87% sedangkan pada minggu ke 12 menurun masing-masing 21,89% dan 26,64%.
Di Makassar sendiri telah dilakukan penelitian akan manfaat fluvastatin terhadap hiperkolesterolemia, John MF Adam dkk. melaporkan adanya penurunan kadar kolesterol-total dan kolesterol-LDL .Pada penelitian ini fluvastatin (Lescol) diberikan dengan dosis 40 mg/hari selama 16 minggu, pada pemberian sesudah 4 minggu kadar kolesterol total dan kolesterol LDL menunjukkan penurunan masing masing 22,7% dan 28,4% sedang pada akhir penelitian menurun masing-masing sampai 31,5% dan 39,2%. Hasil ini hampir sama dengan yang dilaporkan oleh Jacotot dkk yang meneliti 68 penderita dan mendapatkan penurunan kolesterol-LDL 24,0% dengan memberikan fluvastatin 20 mg/hari selama 4 minggu dan penurunan 30,4% dengan dosis 80 mg/hari (2 kali 40 mg) selama 12 minggu.
Zavoral JH dkk meneliti 918 penderita dan mendapatkan penurunan kolesterol-total dan kolesterol- LDL masing masing 21,9% dan 30,7% dengan dosis 20 mg/hari sampai 40mg/hari selama 1 tahun, Peters TK meneliti 1810 penderita dan menemukan penurunan kadar kolesterol-LDL sebesar 25% sampai 26% dengan dosis 40 mg/hari selama 12 minggu sampai 78 minggu. Deslypere JP menemukan penurunan kolesterol-LDL 26,4% sampai 29,5% dengan dosis 40 mg/hari. Knopp RH dan Frolich JJ memberikan fluvastatin 20 mg selama 6 minggu kemudian dilanjutkan 20 mg dua kali sehari yaitu pagi dan sore, dan menemukan penurunan kadar kolesterol-LDL dan trigliserida masing masing sebesar 24,3% dan 15,3% sedang kolesterol-HDL meningkat sebesar 4,6%.
Seperti kita ketahui bahwa golongan statin bekerja pada sel hati oleh karena itu mungkin sekali dapat terjadi gangguan pada fungsi hati. Pada penelitian di Makassar John MF Adam dkk. mengikut sertakan pula pemeriksaan terhadap fungsi hati dan dilakukan pemeriksaan fungsi hati yaitu SGOT dan SGPT sebanyak 2 kali yaitu masing masing pada awal sebelum pemberian fluvastatin (Lescol) dan setelah 4 minggu pemberian fluvastatin. Dari analisis statistik tidak ditemukan adanya perubahan yang bermakna dari kadar SGOT dan SGPT. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil peneliti lain yang tidak menemukan adanya peningkatan SGOT dan SGPT selama pemberian fluvastatin. Efek samping yang dapat timbul selama penelitian atau pengobatan ini dapat berupa insomia, miopati, eksim, gangguan faal hati. Pada penelitian ini tidak dijumpai tanda tanda seperti yang disebutkan diatas, walaupun tidak dilakukan pemeriksaan CPK, sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian fluvastatin cukup aman selama pemakaiannya, seperti yang dilaporkan beberapa peneliti lain, dan tidak mempengaruhi kontrol glukosa darah pada penderita diabetes melitus.
Kesimpulan
Fluvastatin (Lescol) adalah suatu obat penurun kolesterol darah yang sangat baik yang termasuk dalam golongan penghambat HMG-CoA reduktase. Berbeda dengan golongan statin lainnya , fluvastatin (Lescol) dibuat secara sintetik. fluvastatin (lescol) bekerja dalam sel hati dengan menghambat kerja dari enzim HMG-CoA reduktase sehingga sintesis kolesterol endogen menurun. Selain itu fluvastatin meningkatkan jumlah reseptor LDL pada sel hati yang menyebabkan bersihan kolesterol- LDL dari plasma meningkat.
Berbagai penelitian telah dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri dan melaporkan adanya penurunan kolesterol total dan kolsterol LDL setelah pemberian fluvastatin . Mengingat tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler khususnya di negara maju, pemberian fluvastatin dapat sebagai indikasi khususnya dalam rangka pencegahan untuk menurunkan kolesterol total dan kolsterol LDL yang memiliki hubungan erat dengan timbulnya penyakit arteri koroner.
Berbagai penelitian telah dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri dan melaporkan adanya penurunan kolesterol total dan kolsterol LDL setelah pemberian fluvastatin . Mengingat tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler khususnya di negara maju, pemberian fluvastatin dapat sebagai indikasi khususnya dalam rangka pencegahan untuk menurunkan kolesterol total dan kolsterol LDL yang memiliki hubungan erat dengan timbulnya penyakit arteri koroner.
DAFTAR PUSTAKA.
1. Martin MJ, Hulley SB, Browner WS, Kuller LH, Wentworth D.
Serum Cholesterol, Blood Resource, and Mortality:
Implication From a Cohort of 361.662 Men. Lancet 1986;2:
933 - 939.
2. The Pravastatin Multinational Study Group for Cardiac Risk
Patients. Effects of Pravastatin in Patients with serum
Total cholesterol Levels Rom 5.2 to 7.8 mmol/L (200 to 300
mg/dl) Plus 2 Additional Atherosclerotic Risk Factor. Am J of
Cardiology 1993;72:1031 - 1037.
3. Shepherd P,Cobbe ST,Ford I,Isles CG,Lorimer AR,Macfarlane
PW,McKillop JH,Packard CJ. Prevention of Coronary Heart
Disease With Pravastatin In Men With Hypercholesterolemia. N
Engl J Med 1995;333:1301 - 1306.
4. Scandinavian Simvastatin Survival Study Group. Randomised
Trial of Cholesterol Lowering in 4444 Patients with
coronary Heart Disease: The Scandinavian Simvastatin
Suvival Study ( 4S ). Lancet 1994;344:1383 - 1389.
5. Sacks FM, Pfeffer MA, Moye L, Brown LE, Hamm P, Cole TG,
Hawkins CM. Braunwald E. Rationale and Design of secondary
Prevention Trial of Lowering Normal Plasma Cholesrterol
Level After Acut Myocardial Infarction: The Cholesterol and
Recurrent Events Trial (CARE). Am J Cardiol 1991;68:1436
6. Blum CB.Comparison of Properties of Fuor Inhibitiors of
3-Hydroxy-3-Methylglutaryl-Coenzym A Reductase.Am j Card iol
1994;73:3D - 11D.
7. Jokubaitis LA. Update Clinical Safety Experience with
Fluvastatin. Am J Cardiol 1994;73:18D - 24D.
8. Jacotot B,Benghozi R,Pfister P,Holmes D.Comparison of
Fluvastatin Versus Pravastatin Treatment of Primary
Hypercholesterolemia.Am J Cardiol Prepront:1PPR - 3PPR.
9. Zavoral J,Haggerty BJ,Winick AG,Bergmann SD. Efficacy of
Fluvastatin, a totally Synthetic 3-Hydroxy-3-Methylglutaryl-
Coenzym A Reductase Inhibitor.Am j Cardiolreprint:
4PPR - 7PPR.
10. Peters JT. Fluvastatin in Severe Hypercholesterolemia:
Analysis of a Clinical Trial Database. Am J Cardiol
Preprint:8PPr - 12PPr.
11. Deslypere JP. The Role of HMG-CoA Reductase Inhibititors In
The Treatment of Hyperlipidemia: A Review of Fluvastatin.
Current Therapeuric Research - Clinical and Experimental
1995;56:111 - 128.
12. Knopp RH,Frolich JJ.Efficacy and Safety of Fluvastatin in
Patients with Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus and
Hyperlipidemia: Preliminary Report. Am J Cardiol 1994;
73:39D - 41D.
13. Soewondo P, Suyono S, Oemardi M, Santoso T, Wangge WNT,
Luthariana L. Pengobatan fluvastatin selama 12 minggu pada
pasien hiperkolesterolemia di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Dalam.Adam JMF, Sanusi H, Tandean P, Lawrence GS, Aman M,
eds. Kumpulan abstrak Kongres Nasional IV perkumpulan
Endokrinologi Indonesia. Makassar, 16-19 Nopember
1997 : 59.
14. Tjokroprawiro A, Hendromartono, Sutjahjo A, Tandra H, Adi S,
Nasronudin.The hypolipidemic effect of fluvastatin in well
regulated NIDDM patient in Surabaya. Dalam.Adam JMF, Sanusi
H, Tandean P, Lawrence GS, Aman M, eds. Kumpulan abstrak
Kongres Nasional IV perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
Ujungpandang, 16-19 Nopember 1997 : 61.
0 komentar:
Posting Komentar