Oleh : Agus Purwadianto
Budi Sampurna
Accidental hypotermia merupakan penurunan suhu tubuh akibat kontak lama dengan suhu lingkungan yang rendah, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kegagalan pernapasan dan/atau kegagalan sirkulasi. Lebih mudah terjadi pada bayi, orang tua, kelelahan, kelaparan, tubuh basah, angin dingin dan hipoksi (pada ketinggian). dapat menimbulkan kematian.
Gejala dan tanda
1. Suhu tubuh yang rendah (dapat mencapai 27 sampai 29 derajat
celsius)
2. Dapat disertai Penurunan kesadaran.
3. Pernapasan dapat melambat atau berhenti
4. Denyut jantung melemah dan tak teratur.
Penatalaksanaan
1. Perhatikan fungsi vital, jika diperlukan lakukan tindakan
resusitasi untuk mengembalikan fungsi vital tubuh.
2. Pindahkan penderita ke tempat hangat dan kering.
3. Naikkan suhu tubuh penderita dengan jalan
a. Kompres lengan dan tungkai dengan air hangat
b. Tidak perlu mengompres seluruh tubuh karena dapat timbul
vasodilatasi perifer yang merugikan.
c. Berikan minuman hangat kepada penderita.
d. Jaga agar tubuh dan pakaian penderita tetap kering
4. Jika dibutuhkan :
a. Lakukan infus cairan.
b. Pada gangguan pernapasan berikan penderita oksigen.
C. Jika terdapat asidosis, koreksi dengan natrium bikarbonat.
KEJANG OTOT PADA SUHU TINGGI (heat cramps)
Disebabkan oleh hilangnya sejumlah besar NaCl tubuh melalui keringat akibat kerja otot yang berat, terutama di lingkungan yang bersuhu tinggi. Dapat ditemukan tersendiri atau bersama-sama dengan heat exhaustion.
Gejala dan tanda
1. Kejang otot yang sifatnya mendadak, sangat nyeri dan
paroksismal. kondisi ini terutama mengenai otot fleksor
anggota gerak, dapat juga menyerang otot perut sehingga
menyerupai gejala akut abdomen.
2. Kulit pucat dan basah.
3. Kesadaran tetap membaik.
4. Suhu tubuh dan tekanan darah masih normal.
Penatalaksanaan
1. Penderita dibaringkan terlentang ditempat yang sejuk.
2. Beri air garam secukupnya sampai gejala hilang. biasanya
tindakan ini sudah cukup. dan jika sekiranya dibutuhkan, Nacl
0,9 % dapat diberikan secara perinfus sebanyak 500-1000 ml.
3. Untuk mengurangi nyeri, dapat dilakukan penekanan kuat pada
otot yang kejang. Jangan diberi kompres panas.
Sumber artikel : Buku kedaruratan medik Edisi revisi
Pengarang : Budi Sampurna dan AgusPurwadianto
0 komentar:
Posting Komentar