Komosio cerebri merupakan salah satu trauma kepala yang bersifat ringan. Gejala dan tanda-tandanya yaitu :
a) Setelah trauma penderita biasanya pingsan, keadaan ini tidak berlangsung lebih
dari 10 menit.
dari 10 menit.
b) Tanda-tanda vital dapat normal atau menurun.
c) Terdapat amnesia retrograd, pada pemeriksaan tidak terdapat gejala
kelainan neurologik lainnya.
c) Terdapat amnesia retrograd, pada pemeriksaan tidak terdapat gejala
kelainan neurologik lainnya.
Penatalaksanaan
1. Perawatan
a) Penderita disarankan untuk istirahat baring sampai semua keluhan hilang
b) Berikan pengobatan simptomatik.
b) Berikan pengobatan simptomatik.
c) Jika diperlukan, penderita dapat diberikan cairan secara parenteral, terutama
jika terjadi muntah.
jika terjadi muntah.
d) Mobilisasi secepatnya secara bertahap setelah keluhan hilang.
Mobilisasi dilakukan dengan duduk, jika tidak pusing dilanjutkan dengan berdiri
lalu kemudian berjalan. selanjutnya penderita dapat istirahat di rumah.
lalu kemudian berjalan. selanjutnya penderita dapat istirahat di rumah.
2. Hal-hal yang dianjurkan pada penderita sewaktu istirahat di rumah
a) Kontrol setelah 1 minggu istirahat di rumah. Lakukan penilaian terhadap
gejala-gejala subyektif seperti nyeri kepala. Selanjutnya kontrol tiap minggu
sampai keluhan menghilang.
gejala-gejala subyektif seperti nyeri kepala. Selanjutnya kontrol tiap minggu
sampai keluhan menghilang.
b) Anjuran hidup teratur dengan aktifitas ringan minimal selama 3 bulan.
Hematom epidural
Pada hematom epidural terjadi perdarahan diantara tengkorak dan durameter akibat robeknya arteri meningea media atau cabang-cabangnya :
Gejala klinik
a)Penurunan kesadaran atau nyeri kepala sebentar, kemudian membaik.
b) Beberapa jam kemudian timbul gejala yang berat dan sifatnya progresif seperti nyeri kepala hebat, pusing dengan disertai penurunan kesadaran.Masa antara waktu siuman dari pingsan setelah kecelekaan dan menurunnya kembali kesadaran disebut interval lusid.
Pada pemeriksaan ditemukan :
a) Tekanan darah meninggi dan nadi melambat.
b) Dapat ditemukan hematom subkutan pada salah satu sisi kepala.
c) Pupil pada sisi hematom melebar.
d) Pada sisi kontra lateral hematom terdapat gangguan
traktus piramidalis, misalnya hemiparese, refleks tendo meninggi,
refleks patologis.
traktus piramidalis, misalnya hemiparese, refleks tendo meninggi,
refleks patologis.
e) Pada pungsi lumbal, cairan serebrospinal jernih dengan peninggian tekanan.
f) Pada funduskopi terdapat edema papil nervus II.
g) setiap penderita dengan hematom pada daerah temporal harus dibuat foto tengkorak antero-posterior dan lateral, dicari apakah terdapat fraktur yang menyilang sulkus arteri meningea media.
Penatalaksanaan
Terapi terbaik ialah operasi untuk dilakukan pengangkatan terhadap gumpalan-gumpalan darah pada jaringan.
Hematom subdural
Pada hematom subdural, perdarahan terjadi di rongga antara duramater dan arachnoid.
Gejala dan tanda :
pada perdarahan yang besar memberi gejala seperti hematom epidural. Pada perdarahan yang ringan memberi gejala permulaan yang ringan dan setelah beberapa waktu secara perlahan lahan gejala menjadi berat dan sifatnya progresif.
a) Nyeri kepala hebat, muntah.
b) Gangguan penghilatan karena edema pada papil nervus optikus.
c) Pada sisi kontralateral hematom terdapat gangguan traktus piramidalis.Hematom subdural yang kronik perlu dibedakan dengan tumor serebri, tetapi bila anamnesa terdapat trauma kepala pikirkan kemungkinan hematom subdural.
Penatalaksanaan
Operasi untuk mengeluarkan hematom
Komosio dan kontusio sum-sum tulang belakang
1. Komosio sum-sum tulang belakang, Keadaan ini jarang terjadi gejala yang timbul ialah kelumpuhan sementara dari anggota gerak.
2. Kontusio sum-sum tulang belakang Keadaan ini biasanya menyertai fraktur tulang belakang. Gejala-gejala yang timbul biasanya merupakan gangguan motorik, sensibilitas, miksi dan defekasi. Harus diingat segi perawatan khusus terhadap penderita praplegi atau tetraplegi.
Trauma daerah lumbosakral
Fraktur di daerah lumbosakral biasanya terjadi akibat jatuh dari tempat yang tinggi.
Gejala dan tanda klinis
Pada kerusakan cauda equina dijumpai gejala-gejala kerusakan saraf spinal segmen lumbal I ke bawah. Gangguan motorik berupa kelumpuhan perifer satu atau kedua tungkai. Gangguan sensorik berupa daerah hipestesi atau anestesi sesuai dengan distribusi saraf yang terganggu. Gejala-gejala pada tungkai biasanya tidak setangkup. pada kerusakan konus medularis dijumpai gejala-gejala kerusakan segmen sakral ke bawah. Timbul vesica urinaria ototnom (autonomic bladder) yaitu keadaan dimana urin menetes keluar tetapi tidak dapat keluar secara keseluruhan. Juga terdapat anestesi di daerah sekitar anus dan paha bagian dalam, mungkin pula terdapat gangguan ereksi penis.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dengan berbaring lurus di tempat tidur yang datar. Jika terdapat fraktur didaerah lumbal dipasang korset gips
keterangan artikel : Konsep penulisan bersumber dari buku KEDARURATAN MEDIK
oleh Agus Purwadianto dan Budi Sampurna
0 komentar:
Posting Komentar