Transfusi darah ialah suatu tindakan memindahkan darah manusia atau bagian-bagiannya dari donor yang sehat ke penerima yang sakit. Tindakan ini sebenarnya merupakan suatu bentuk transplantasi karena darah terdiri dari sel-sel hidup.ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- cara memperoleh darah
- cara menyimpan darah
- Dan cara transfusi dan komplikasinya.
I. Cara memperoleh darah
Darah diperoleh dari donor yang sehat, yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Palang merah Amerika Serikat telah menentukan bahwa seorang donor didiskualifikasi tetap bila mempunyai riwayat :
1. Hepatitis.
2. Penyakit keganasan.
3. Penyakit jantung.
4. Asma bronkial berat.
5. Kelainan pembuluh darah.
6. Kejang.
7. HIV/Aids
dan didiskualifikasi sementara bila :
1. Dalam keadaan hamil.
2. Keadaan hipertensi.
3. Keadaan hipotensi.
4. Anemia
5. Malaria
6. Menjalani pembedahan besar.
Sebelum memberikan darahnya secara rutin seorang calon donor diperiksa berat badan, kadar HB, tekanan darah, selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan terhadap faktor rhesus, Au antigen dan sifilis (STS).
II. Penyimpanan darah
Setelah darah diperoleh dari donor, darah (whole blood) dapat disimpan dalam suhu 4 derajat celsius dilemari pendingin (lemari es biasa) selama 21 hari. Berdasarkan lamanya penyimpanan, darah dibagi atas :
- Darah segar atau darah yang lama penyimpanannya kurang dari 4 jam
sejak diambil dari donor, darah ini masih mengandung faktor pembekuan
yang lengkap.
sejak diambil dari donor, darah ini masih mengandung faktor pembekuan
yang lengkap.
- Darah baru atau darah yang lama penyimpanannya 4 jam - 3 hari sejak
diambil dari donor, darah ini telah kehilangan faktor pembekuan
termolabil (fibrinogen, AHF).
diambil dari donor, darah ini telah kehilangan faktor pembekuan
termolabil (fibrinogen, AHF).
- Darah biasa atau darah dengan lama penyimpanan 3 hari - 21 hari.
Karena selama penyimpanan darah akan mengalami perubahan, antara lain :
1. Penurunan daya survival eritrosit.
2. Penurunan daya fagosit leukosit (nol setelah hari ke empat).
3. Penurunan aktivitas trombosit (nol setelah hari ke 2) dan faktor
pembekuan lainnya.
pembekuan lainnya.
4. Penigkatan kadar kalium dan amonia darah.
5. Penurunan PH darah.
Untuk keperluan khusus agar darah dapat disimpan lebih lama, darah dapat dipisah-pisahkan atas berbagai fraksi seperti Packed cell, plasma, fresh frozen plasma, kriopresipitat, trombosit dan sebagainya. Yang dapat dilakukan secara sederhana ialah dengan memisahkan fraksi sel (packed-cell) dan plasma.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan penyimpanan serta saat darah tersebut digunakan :
1. Jangan mengeluarkan darah dari lemari pendingin lebih dari 30
menit, kecuali bila akan digunakan
menit, kecuali bila akan digunakan
2. Bila telah dibuka atau ditembus jarum, darah harus digunakan dalam
24 jam.
24 jam.
3. Kantong darah jangan dibiarkan terbuka untuk menghindari kontak
dengan bakteri.
dengan bakteri.
III. Transfusi darah
Sebelum darah ditransfusikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Lakukan pemeriksaan label untuk disesuaikan dengan golongan darah
penderita.
- Suhu darah pada saat diberikan tidak terlampau dingin karena dapat
menyebabkan aritmia jantung, meskipun demikian tindakan
menghangatkan darah secara aktif tidak dianjurkan karena dapat
merusak eritrosit dan mempercepat pertumbuhan bakteri.
menyebabkan aritmia jantung, meskipun demikian tindakan
menghangatkan darah secara aktif tidak dianjurkan karena dapat
merusak eritrosit dan mempercepat pertumbuhan bakteri.
Saat transfusi dilakukan :
- Transfusi dilakukan dengan menggunakan pipa infus yang memiliki saringan (alat transfusi set) dengan jarum yang cukup besar, yang telah dibilas dengan 50-100 ml NaCl fisiologik, terutama bila akan diberikan packed cell. Jangan menggunakan larutan selain NaCl fisiologik karena dapat merugikan, sebab larutan glukosa menyebabkan penggumpalan dan mengurangi survival eritrosit, sedangkan ringer laktat menyebabkan terbentuknya bekuan.
- Dalam keadaan darurat, lakukan venaseksi untuk menjamin kelancaran
dan kecepatan transfusi.
dan kecepatan transfusi.
- Penderita diselimuti dan diawasi terutama dalam 15 menit pertama
terhadap kemungkinan komplikasi. Bila muncul tanda-tanda komplikasi
hentikan segera transfusi.
terhadap kemungkinan komplikasi. Bila muncul tanda-tanda komplikasi
hentikan segera transfusi.
- Sebaiknya tiap 500 ml darah sudah masuk dalam waktu tidak lebih dari 2
jam, dan jangan menangguhkan transfusi dari kantong darah yang telah
terbuka sebab memperbesar kemungkinan kontaminasi dengan bakteri.
jam, dan jangan menangguhkan transfusi dari kantong darah yang telah
terbuka sebab memperbesar kemungkinan kontaminasi dengan bakteri.
- Biasanya setiap 500 ml darah menaikkan HB sebesar 1,5 g %
IV. Komplikasi transfusi
Reaksi alergi
Terjadi disebabkan oleh hipersensitivitas penderita terhadap protein dalam darah donor dan menimbulkan gejala demam dengan menggigil, muntah-muntah, takikardi, dapat disertai urtikaria dan edema pada wajah, yang paling terberat kadang-kadang kondisi ini dapat berlanjut menjadi syok anafilaktik.
Jika reaksi terjadi maka tindakan yang harus dilakukan ialah segera hentikan transfusi, berikan anti histamin (klorfeniramin atau difenhidramin)ditambahkan pula dengan kortikosteroid (dexametason). Reaksi ini sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian dexametason atau difenhidramin secara IM atau oral sesaat sebeum transfusi dilakukan pada penderita dengan riwayat alergi.
Reaksi demam
Disebabkan oleh zat-zat pirogen dalam darah dan peralatan transfusi gejalanya sering sukar dibedakan dengan reaksi alergi. Demam dengan kenaikan lebih 1 derajat celsius dengan menggigil,dapat disertai dengan nyeri kepala dan nyeri pinggang. Kondisi ini jarang berlanjut menjadi berat dan penatalaksanaannya sama dengan reaksi alergi.
Overtransfusi
Terutama timbul pada penderita anemia kronik dengan kelainan jantung, berupa tanda-tanda payah jantung akut dan edema paru. Keadaan ini dapat dicegah dengan pengawasan ketat tanda-tanda vital dan penggunaan packed cell. Jika terjadi overtransfusi, transfusi harus segera dihentikan, pengobatan sesuai dengan payah jantung akut dengan digitalisasi, oksigen dan diuretik.
Sumber artikel : BUKU KEDARURATAN MEDIK oleh Agus Purwadianto
dan Budi Sampurna.
0 komentar:
Posting Komentar