PENDAHULUAN
Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu keadaan gangguan pada fungsi ginjal yang menurun secara tiba-tiba dan mengakibatkan timbulnya gangguan keseimbangan air dan elektrolit, asam basa dan tertumpuknya bahan-bahan sisa dalam darah (ureum dan kreatinin). Gagal ginjal akut ini bisa terjadi mulai dari neonatus sampai dewasa dengan penyebab yang berbeda-beda tergantung dari usia penderita, misalnya GGA pada neonatus dapat disebabkan oleh kelainan kongenital ginjal atau saluran kemih, sepsis atau asfiksia neonatorum.
ETIOLOGI
Pembagian penyebab gagal ginjal akut terdiri dari tiga bagian besar yaitu :
1. Gagal ginjal akut prerenal
Gagal ginjal akut yang terjadi pada bentu ini adalah akibat kurangnya darah menuju ke ginjal sehingga terjadi hipoperfusi ginjal. Hal terakhir ini mudah terjadi mengingat 25 % dari seluruh curah jantung menuju ke ginjal. Hipoperfusi ginjal dapat disebabkan oleh :
a. Penurunan volume intravaskuler atau kehilangan darah, misalnya
perdarahan atau keadaan luka bakar.
perdarahan atau keadaan luka bakar.
b. Penurunan curah jantung misalnya : keadaan payah jantung.
c. Seba-seba lain misalnya : sepsis dan renjatan atau dapat juga
renjatan anafilaktik.
renjatan anafilaktik.
2. Gagal ginjal akut renal
GGA renal ini dapat disebabkan secara primer oleh penyakit dalam ginjal sendiri maupun sekunder dari GGA prerenal dan GGA renal.
a. Primer : - Glomerulonefritis akut
- Systemic lupus erythematosus
- Polyarthritis nodusa
b. Sekunder : - Nekrosis tubuler akut
- Nekrosis korteks ginjal
3. Gagal ginjal akut postrenal
GGA bentuk ini terutama terjadi akibat obstruksi saluran kemih, walaupun pembentukan urine oleh unit nefron cukup. Penyebab obstruksi dapat berupa batu, tumor, bekuan darah di ureter atau kelainan kongenital saluran kemih.
Hal yang mencurigakan kearah kemungkinan obstruksi ialah adanya poiuri yang di ikuti oleh anuri. Pemeriksaan fisik yang perlu diperhatikan ialah ada tidaknya hidronefrosis yang dapat diketahui dari palpasi ginjal. Juga janga dilupakan palpasi kandung kemih.
PATOFISIOLOGI
Oleh sebab-sebab prerenal seperti misalnya dehidrasi akan menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang, mengakibatkan aliran darah ke koteks juga berkurang. Yang terakhir ini akan menyebabkan reabsorbsi natrium di tubulus proksimal menurun sehingga natrium di tubulus distalis meningkat dan merangsang apparatus juxta glomeruli sehingga memproduksi renin. Angiotensinogen berubah menjadi angiotensin I, lalu kemudian menjadi angiotensin II yang menyebabkan vasokonstriksi arteriole afferent sehingga GFR menurun menyebabkan oligouri.
Bila hipoperfusi ginjal ini berlangsung lama, maka akan timbul iskemik ginjal yang akhirnya menyebabkan nekrosis tubular akut (NTA). Nekrosis tubular akut ini dapat pula disebabkan oleh zat-zat toksik seperti metil alkohol, obat-obatan tertentu (kanamisin,polimiksin) dan zat-zat lain misalnya racun ular, Logam berat atau (Pb).
GEJALA-GEJALA
Pada umumnya GGA ini dalam perjalanan penyakitnya mengalami 3 periode yaitu :
1. Periode oligouri
Periode ini berlangsung 1-3 minggu. Bila lebih 3 minggu harus dipikirkan kemungkinan terjadinya nekrosis tubular akut. Gejala klinik yang sering dijumpai pada fase ini adalah :- Gangguan kesadaran : mulai dari bentuk disorientasi, gelisah,
apati, letargi, depresi, somnolen sampai koma. Hal ini mungkin
disebabkan oleh meninginya kadar ureum dan kreatinin darah
(uremia)
- Gejala gastrointestinal berupa anorexia, mual sampai muntah.
- Gejala kardiovaskuler berupa hipertensi, payah jantung. Hal
ini diduga akibat gangguan keseimbangan air sehingga terjadi
hipervolemia.
- Gangguan pernapasan berupa sesak napas,kadang-kadang napas
berbau ureum kemudian pernapasan kusmaul karena gangguan
keseimbangan asam basa yang menyebabkan asidosis metabolik.
- Gejala lain dapat berupa anemia dan kejang-kejang yang dapat
disebabkan oleh uremia, hiperkalemia atau hipokalemia.
Selain gejala-gejala di atas perlu pula dilakukan pemeriksaan lobaratorium pada fase oligouri ini yaitu kadar ureum, kreatinin, kalium fosfat yang meniggi dalam darah.
2. Periode poliuri (periode diuretik)
Fase ini terjadi sesudah fase oligouri dengan produksi urine lebih dari normal kadang-kadang mencapai 4-6 liter/24 jam. Diduga poliuri disebabkan oleh efek diuretik ureum, dismping kemungkinan diakibatkan pula oleh gangguan faal tubuli dalam hal reabsorbsi air dan natrium. Pada masa ini pembatasan diet dan cairan tidak diperlukan lagi. Penting diketahui bahwa pada periode ini kehilangan cairan dan elektrolit bisa begitu banyak sehingga kemungkinan terjadinya dehidrasi atau gangguan keseimbangan elektrolit perlu diperhatikan.
3. Periode penyembuhan (periode rekovalesensi)
Penyembuhan faal ginjal tergantung dari penyebabnya, bila penyebabnya prerenal atau postrenal umumnya fungsi ginjal cepat kembali normal. Bila penyebabnya renal maka penyembuhan secara sempurna akan tercapai sesudah 6-12 bulan. Faal ginjal yang paling akhir menjadi normal ialah tes konsentrasi.
DIAGNOSIS
Diagnosis GGA dapat ditegakan berdasarkan atas pemeriksaan gejala-gejala klinik dan laboratorik. Tetapi ada 3 kelainan utama yang mengharuskan kita untuk berpikir ke arah GGA yaitu :
a. Keadaan Oligouri atau anuri.
b. Meningkatnya kadar ureum darah yaitu lebih 40 mg %
c. Dan meningkatnya kadar kreatinin darah, yaitu lebih dari
1,5 mg %
PENGELOLAAN ATAU PENATALAKSANAAN
Dipandang dari segi pengelolaan dini, pembagian 3 bagian besar GGA ini merupakan pembagian yang praktis dan sangat bermanfaat. GGA renal merupakan bentuk yang terbanyak, dan nekrosis tubular akut merupakan kausa terbanyak dari GGA renal.Bila kita jumpai penderita GGA, yang pertama harus disingkirkan sebab-sebab prerenal dan postrenal oleh karena kedua hal tersebut dapat diketahui dengan jelas dan juga bersifat reversibel.
Penatalaksanaan GGA kausa renal lebih sulit mengingat banyak kasus-kasus yang bersifat ireversible walaupun tidak dapat disangkal bahwa nekrosis tubular akut yang merupakan kasus-kasus terbanyak GGA renal dapat sembuh sempurna.
Bila penyebabnya prerenal, misalnya perdarahan, kehilangan plasma atau dehidrasi tentunya tindakan pertama ialah infus plasma atau ringer laktat.Bila penyebabnya postrenal dengan kausa obstruksi saluran kemih maka dipertimbangkan tindakan operasi.Bila kausanya renal maka tindakan yang harus dilakukan ialah :
A. Pengelolaan konservatif
1. Diet
Intake cairan harus seimbang dengan output selama terjadi oligouri.Elektrolit yang diperhatikan ialah Na dan K. Bila terjadi hiponatremi dapat diberi NaCl hipertonik 3 % dan bila timbul hiperkalemia diberikan Ca glukonas 10 % atau NaHCO3 7,5 % dan kayexalat.
2. Mencegah infeksi
Infeksi mudah terjadi pada GGA, mengingat uremi dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu segala kegiatan yang mempunyai resiko untuk timbulnya infeksi dihindarkan.
3. Pengobatan simptomatik
Untuk keadaan oligouri dapat diberikan diuretik dosis tinggi terutama furosemid oleh karena diuretik ini memang dapat dipakai pada keadaan fungsi ginjal yang sangat menurun, bahkan sampai GFR serendah 2 ml/menit. Pada keadaan asidosis metabolik dapat diberikan NaHCO3 7,5 % , bila tak berhasil dapat dilakukan dialisis. Pada hipertensi ringan dan sedang tak perlu diberi obat-obatan, oleh karena dengan istirahat yang cukup dan pembatasan Natrium dan cairan tekanan darah akan turun. Pada hypertensi berat dapat diberikan hidralazin atau clonidine.Kejang-kejang pada GGA dapat disebabkan oleh keadaan hiperkalemi, hiokalsemi atau uremi, kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian diazepam atau fenobarbital.
B. Dialisis
Pad prinsipnya dialisis dilakukan bila dengan pengobatan koserfatif gagal. Dapat dilakukan dialisis peritoneal atau hemodialisis. Pada anak lebih sering dilakukan dialisis peritoneal. tindakan ini dapat berupa :
a. Dialisis pencegahan atau dialisis yang dilakukan sesudah
diagnosis GGA ditegakkan.
B. Dialisis atas indikasi tertentu :
- Indikasi klinik misalnya Uremi (muntah, kejang dan kesadaran
menurun) atau overhidrasi atau asidosis berat
- Indikasi biokimia misalnya
a. ureum lebih 150 mg %
b. Kreatinin lebih 10 mg %
C. Kalium darah lebih 7 mEq/liter
d. Bikarbonat kurang dari 12 mEq/liter
PENCEGAHAN
1. Segala hal yang dapat menyebabkan iskemik atau hipoperfusi
ginjal sebaiknya dihindari atau sesegera mungkin dihindari
atau sesegera mungkin dikoreksi seperti diare, dehidrasi,
payah jantung, luka bakar, renjatan anafilaktik DLL
2. Penggunaan obat-obat yang memiliki efek nefrotoksik harus
diberikan dengan dosis yang tepat.
PROGNOSIS
Prognosis GGA tergantung dari penyebab dan pengelolaannya. Bila penyebabnya prerenal atau postrenal umumnya prognosisnya baik oleh karena kausanya dapat diketahui dan dapat diatasi dengan catatan pengelolaannya cepat dan tepat. Begitupula dengan sebab-sebab renal dapat sembuh sempurna bila ditangani secara baik.
Sumber artikel :
Buku Nefrologi Anak, diterbitkan oleh BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
Keterangan untuk artikel:
Artikel di atas berisi pengetahuan dasar tentang GGA baik defenisinya,gejalanya maupun penatalaksanaanya.tentunya tidak spesifik terhadap penderita anak saja sebab keadaan yang sama dapat diderita oleh orang dewasa, pernyataan ini dimaksudkan bahwa artikel dapat berlaku umum. Bagi mahasiswa kedokteran yang bertugas di bagian Interna dan ingin menambah referensi tugasnya, dapat juga mengakses artikel diatas.
0 komentar:
Posting Komentar