Rabies

       Apakah anda memiliki anjing atau binatang peliharaan lainnya ? waspadalah terhadap infeksi virus rabies ( penyakit anjing gila ). caranya, rajin memeriksakan hewan peliharaan anda ke dokter hewan.

      Penyakit rabies atau dalam bahasa makassar dikenal dengan sebutan kongkong pongoro adalah suatu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan.Ada beberapa jenis binatang yang dapat berpotensi menularkan penyakit rabies yaitu anjing, tikus, kucing dan kelelawar. Binatang tersebut apabila sudah terinfeksi maka dapat berpotensi menularkan penyakit rabies kepada manusia. Manusia dapat tertular melalui air liur anjing yang terinfeksi virus rabies yang kemudian akan diserap oleh mukosa atau selaput lendir tubuh dan  melalui gigitan yang menimbulkan luka, virus akan masuk kedalam tubuh melalui luka tersebut.


    Masa inkubasi virus rabies sebenarnya cukup lama berkisar satu bulan sampai satu tahun, namun perlu anda ketahui, masa inkubasi  biasanya juga  dipengaruhi oleh  lokasi  gigitan. masa inkubasi virus rabies akan berlangsung singkat jika sekiranya luka gigitan terletak dakat dengan kepala tempat dimana otak sebagai sistem saraf pusat berada.Virus langsung menyerang susunan saraf pusat sehingga gejala penyakit rabies timbul dengan cepat. Sebaliknya masa inkubasi virus rabies biasanya agak  lama jika lokasi  luka gigitan berada pada  bagian  kaki atau ekstremitas bagian bawah.

   Hingga  saat ini belum  diketahui kenapa virus ini  masuk kedalam tubuh anjing dan  hewan  jenis lainnya yang  biasanya diserang oleh virus rabies. Yang pastinya ketika virus ini menyerang  hewan-hewan  seperti anjing, tikus atau kalong,  maka  ia  dapat berpotensi menularkannya ke manusia melalui gigitan atau jilatan.

    Secara fisik, tidak ada tanda-tanda yang jelas bagaimana ciri-ciri anjing rabies atau  anjing gila, hanya saja kita dapat mengenali apakah anjing itu  terinfeksi virus rabies atau tidak melalui perubahan sikap atau tingkah lakunya.jika anjing yang semulanya pendiam dan tiba-tiba menjadi galak, menggigit sendal atau benda lain disekitarnya, menyerang dan menggigit anjing lainnya dan menyerang  manusia maka kemungkinan besar anjing tersebut telah terinfeksi virus rabies.


    Perlu dipahami disini bahwa tidak semua gigitan anjing dapat menimbulkan infeksi virus rabies, sebab hanya hewan yang terinfeksi virus rabieslah yang berpotensi menularkan penyakit tersebut ke manusia. oleh karena itu ketika anda tergigit anjing harus pastikan lebih dahulu  apakah hewan yang menggigit menunjukkan gejala atau tanda rabies atau tidak.Jika memungkinkan binatang tersebut ditangkap sebaiknya tangkap anjing tersebut dan usahakan rawat dulu anjing itu.  Kemudian setelah 10 hari anda lihat bagaimana perubahannya, apakah ia berubah menjadi galak ( gila ) atau tidak. Jika ia berubah menjadi galak atau agresif suka menyerang dan menggigit  maka dapat dipastikan anda telah terinfeksi virus rabies. Maka segeralah melakukan vaksin.

Jangan  buru-buru  vaksin


     Tidak selamanya anjing yang lepas yang menggigit anda itu terkena penyakit rabies. Bisa jadi anjing itu normal atau anjing itu sehat tanpa ada infeksi virus rabies. Saat ini banyak  masyarakat yang keliru  ketika  ada seekor anjing yang menggigit langsung cepat-cepat minta divaksin padahal vaksin itu ada tahapannya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah ketika anda tergigit anjing kemudian anjing itu bisa ditangkap, maka bawalah pulang ke rumah anda  untuk dirawat. ya setidaknya berkisar 10 hari saja anda merawatnya di rumah. Setelah 10 hari  anda amati atau evaluasi lihat perubahan tingkah laku anjing itu, kalau berubah menjadi galak bisa jadi ia rabies, dan barulah anda bisa diberi vaksin.

   Ketika anda atau keluarga anda terkena gigitan anjing di hutan atau di kebun, kemudian anjing tersebut kabur atau hilang, maka itu boleh dianggap sebagai rabies dan anda boleh melakukan vaksin. jika anda digigit anjing lalu anjing itu mati karena dibunuh oleh penduduk, maka sebaiknya ambil kepala binatang tersebut dan dibawa ke laboratorium hewan untuk diperiksa apakah ada virus rabies di otak hewan tersebut atau tidak. Penentuan bahwa anda boleh vaksin atau tidak tergantung pada hasil pemeriksaan. Jika ditemukan virusnya maka anda harus segera vaksin.

   Persoalan vaksinasi juga kerap menjadi hal yang keliru, sedikit-dikit langsung minta divaksin, padahal vaksin juga punya dampak negatif. Tidak sedikit orang yang harus mendapatkan perawatan karena radang pada otak akibat penggunaan vaksin yang keliru karena merasa dirinya terserang rabies setelah digigit  anjing. Oleh karena itu, disarankan bagi anda jangan terlalu cepat memutuskan untuk  divaksin sebelum melakukan langkah-langkah yang disebut di atas.
   




Sumber Artikel  :  Laporan Arini N, Hasil wawancara dengan dr Jumraini Tammasse Sp.S
                          dipublish pertama oleh harian FAJAR kota Makassar.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Dokter Network Angk 97